Hidup itu seperti meniti anak tangga. Setiap anak tangga yang terlewati banyak yang didapat. Setiap anak tangga yang terlewati terkadang ada genagan air yang jika tak terlihat akan menjatuhkanmu, ada juga duri, jika kamu beruntung kamu akan dapat koin yang terjatuh dari saku tuannya atau bias dapat lebih besar lagi. Setiap anak tangga yang terlewati membut kita lebih jauh dari tanah asal kita berpijak, di tempat yang tinggi pasti ada persasaan takut jatuh karena angin di tempat tinggi terlalu kencang, tapi di tempat yang tinggi kamu akan banyak melihat yang belum pernah kamu lihat ketika kamu di bawah. Setiap anak tangga yang terlewati kamu akan bertemu seseorang atau kamu berpisah dengan seseorang. Bertemu seseorang di suatu anak tangga, kamu memutuskan akan menyusuri akhir dari sisa anak tangga itu bersamanya, tapi apakah kamu tahu dia dan kamu punya tujuan yang sama? apakah jalan kalian nantinya akan searah? Ketika perjalanmu dengan dia telah dimulai, di suatu anak tangga yang lain dia bertemu seseorang dan harus berpisah denganmu. Itulah hidup bertemu seseorang dan berpisahnya. Sekarang bagaimana denganmu? Apakah kamu masih di anak tangga yang sama dan menunggu dia atau kamu akan terus meniti anak tanggamu sendiri dan berharap bertemu seseorang yang memiliki tujuan yang sama dan arah yang sama denganmu. Atauah kamu merasa bahwa dia adalah orang yang membelah jiwamu dan membawanya pergi? Kamu tak seharusnya berpikir dia telah membelah jiwamu karena jiwamu tak pernah terbelah tapi jiwamu hanya berganti arah. Yang perlu kamu lakukan sekarang hanyalah mencari jiwamu yang sebenarnya masih ada dalam dirimu hanya dia tak satu arah dengamu. Tak perlu menunggu orang lain untuk mengembalikannya hanya kamu yang dapat mengembalikaan separuh jiwamu Karena dia tidak pernah pergi darimu. Tak perlu lagi menenggok ke belakang jika itu akan membuatmu mundur dan sakit. Karena masa lalu adalah pelajaran, masa kini adalah kenyataan dan masa depan adalah gaib. Kamu percaya masa depanmu itu ada tapi kamu tak pernah tahu apa yang aan menimpamu dimasa depan. Yanag kamu jalani sekarang adalah masa kinimu masa lalumu adalah bekal untu masa kini dan masa ini adalah bekal untuk masa depanmu.
Semoga tak menemuan lagi seseorang yang membelah jiwamu dan membawanya pergi, karena jika kamu merasa jiwamu pergi bersamanya hidupmu yang akan hancur karena itu, karena bukankah mengerikan manusia hidup tanpa jiwa, jadi jangan biarkan orang lain membelah jiwamu apa lagi membawanya pergi.
Semoga tak menemuan lagi seseorang yang membelah jiwamu dan membawanya pergi, karena jika kamu merasa jiwamu pergi bersamanya hidupmu yang akan hancur karena itu, karena bukankah mengerikan manusia hidup tanpa jiwa, jadi jangan biarkan orang lain membelah jiwamu apa lagi membawanya pergi.
Untuk seorang teman Yang tak mau lagi
menenggok kebelakang
menenggok kebelakang
wht do u write very right. I will keep forward.
BalasHapus