Senin, 15 Maret 2010

tersesat

Di dalam setiap perjalanan, kadang setelah jauh melangkah kita terasa telah salah jalan. Bukan jalan ini seharusnya, perempatan jalan tadi seharunya aku tak mengambil jalan ke kiri tapi ke kanan, atau aku malah harus lurus ke depan.
Bagaimana jika aku putuskan untuk kembali ke perempatan jalan tadi. Bisakah ku coba semua jalan atau aku harus cari tahu dulu mana jalan yang benar. Tapi aku berharap ketika aku temukan jalan yang benar itu umurku mau menunggu, atau aku akan pergi dan tak pernah tahu jalan mana yang harus ku lalui. Apakah ini yang dinamakan hidup adalah jamban penderitaan, derita manusia yang tak pernah puas, derita manusia yang tak tahu jalan mana yang harus di tempuh.
Bersyukurlah jika kita tahu apa yang akan kita capai di depan jalan ini dan tahu apa ynag sedang kita lakuan. Walaupun akan banyak kejutan jika kita terus berjalan, karena hidup itu penuh kejutan dan kejutan itu adalah alat untuk belajar, belajar memahami apa yang kita jalani.
Hidup itu memang seperti puzzel datang seperti kepingan yang harus segera di satukan jika ingin berjalan lebih jauh lagi dan layak menjadi manusia yang dewasa……
Jadi harus ku satukan keping-keping puzzel yang ada di hadapanku sekarang karena inilah yang sedang kuhadapi sekarang……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar